Sejalan dengan piramida perolehan belajar yang didasarkan pada taksonomi Bloom terlihat bahwa peroleh belajar dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
perolehan belajar dengan menerima (receiving),perolehan belajar dengan partisipatif (participating), dan
perolehan belajar melalui aktivitas (learning by doing).
Perolehan belajar tersebut dapat dijelaskan dalam gambar berikut.
dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa bagian piramida terbawah merupakan perolehan belajar dari pembelajaran pasif di mana siswa hanya mendengarkan, membaca, atau melihat. Perolehan belajar hanya kurang dari 20%.
Sementara bagian piramida atas dan tengah merupakan perolehan belajar melalui pembelajaran aktif di mana siswa melakukan permainan, latihan, diskusi, demonstrasi, dan bersama-sama dengan guru melakukan praktik. Bonwell dan Eison (1991) menyarankan siswa bekerja sama, mendiskusikan materi, melakukan role playing, debat, terlibat dalam studi kasus, mengambil bagian dalam pembelajaran kooperatif, atau menghasilkan latihan menulis singkat.
Sejalan dengan perolehan belajar tersebut juga dikenal adanya kerucut pembelajaran (The Cone of Learning). Kerucut Pembelajaran tersebut ditunjukkan pada Gambar berikut.
Dari Gambar di atas dapat kita lihat mengenai rentangan tingkat pengalaman belajar dari membaca hingga apa yang dikatakan dan dikerjakan. Ada enam tahapan pengalaman pembelajaran yang memberikan implikasi tertentu terhadap perolehan hasil belajar.
Dalam konteks pembelajaran aktif semakin tinggi bagian kerucut maka pengalaman belajarnya semakin rendah dan hasil belajarnya karena siswa hanya melakukan pembelajaran pasif. Sebaliknya, semakin banyak siswa melakukan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran maka semakin baik hasil belajarnya karena mereka melaksanakan pembelajaran aktif.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa guru dapat menggunakan model-model pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis proses keilmuan/ilmiah/saintifik.
Desain pembelajaran yang berbentuk model-model pembelajaran sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut, seperti model Pembelajaran Berbasis Penyingkapan (Discovery learning), model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model pembelajaran lainnya sebagaimana dikembangkan pada Panduan Model-Model Pembelajaran di SMA yang dikeluarkan oleh
Dit. PSMA Tahun 2016.
Dit. PSMA Tahun 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar